home

Minggu, 01 April 2012

PENGELOLAAN EKOSISTEM DI INDONESIA ( LAMUN )

Padang Lamun
Padang lamun merupakan salah satu ekosistem bawah air yang berada di laut pada kedalaman dangkal dan umumnya berada di perairan yang hangat. Padang lamun umumnya hidup di substrat pasir berlumpur dan sangat berperan penting pada proses filtrasi sedimen. Selain itu padang lamun berperan penting untuk keberlangsungan komunitas yang hidup bergantung dengan lamun, seperti ikan dan dugong.


Lamun di Indonesia
Lamun, sebagaimana salah satu karakteristik pendukung untuk perairannya, membutuhkan suhu perairan yang hangat seperti di Indonesia. Letak geografis Indonesia yang merupakan negara tropis mempunyai padang lamun yang berlimpah di setiap pesisir. Di indonesia sendiri terdapat 13 jenis lamun dari 60  lamun di dunia. Luas padang lamun yang terbentang di seluruh pesisir Indonesia mencapai 30.000 km2, namun sudah mengalami penyusutan belakangan ini karena faktor perkembangan masyarakat  yang membutuhkan pembangunan infrastruktur di daerah pesisir. Hingga saat ini di DKI Jakarta tutupan lamun hanya tinggal 25% dari tahun 1999 sampai tahun 2004.




Upaya Pengelolaan Lamun

Pengelolaan lamun sebagai salah satu ekosistem sangat penting karena manfaat yang ada sangat beragam, mulai dari sedimentasi, hingga aspek perikanan. Lamun yang sepertinya tidak begitu produktif dalam bidang pengolahan atau sebagai bahan mentah industri, belakangan ini kurang diperhatikan, lalu berdampak kerusakkan pada padang lamun yang tersebar di pesisir. Salah satu upaya pengelolaan lamun yang sudah ada adalah terbentuknya Undang-Undang No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil juga telah mengamanatkan perlunya penyelamatan dan pengelolaan padang lamun sebagai bagian dari pengelolaan terpadu ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil. Adapula pengelolaan berbasis masyarakat Program Trismades (Trikora Seagrass Management Demonstration Site) di pantai timur Pulau  Bintan (Kepulauan Riau) yang mendapat dukungan pendanaan dari UNEP (United Nation Environment Program), baru dimulai tahun 2008.
          Bentuk pengelolaan lamun yang bisa kita lakukan secara nyata adalah mengawasi pembangunan yang ada di pesisir dan tetap mengelola dengan baik limbah yang mengalir langsung ke laut. Selain itu, perawatan ekosistem padang lamun yang bisa dilakukan yaitu membudidayakan dan memonitoring setiap kegiatan masyarakat yang memerlukan padang lamun sebagai matapencaharian. Lamun, walaupun tidak terlihat begitu produktif, namun mempunyai manfaat yang lebih dari kita perkirakan, karena alam yang terjaga adalah untuk masa depan.


Selengkapnya tentang biologi lamun, morfologi, faktor fisik pendukung kehidupan lamun, dan tambahan tentang pengelolaan lamun klik di sini

Kamis, 22 Maret 2012

TS diagram dan Massa Air

Pada oseanografi laut dalam, sebuah massa air biasanya didefinisikan sebagai sebuah air dengan sejarah bentuk umumnya. Berdasarkan pengamatan bahwa air mengalami pembaharuan di laut dalam adalah hasil dari formasi massa air yang berhubungan dengan atmosfir, menyebar dari daerah pembentukan tanpa atmosfir, dan hilang melalui pencampuran dengan massa air lain. Selama massa penyebaran dan pencampuran, massa air bisa diikuti dan tercampur dengan sejumalah massa air, dengan analisa distribusi temperatur dan salinitas. Ide dari massa air sebagai sekumpulan air menyatakan bahwa massa air mengisi volume di samudra. Ini tidak seharusnya dimengerti untuk menguraikan skala sole oleh sebagian samudra. Skala sole adalah saat dimana massa air membentuk wilayah, dimana massa air hanya terbentuk secara lokal di masa mendatang.

Alat dasar untuk klasifikasi dan analisis massa air adalah T-S diagram (diagram temperatur dan salinitas) dimana dua alat konservativ diplotkan saling berlawanan. Massa air yang homogen adalah massa air dengan salinitas dan temperatur yang seragam, terlihat dalam TS diagram sebagai sebuah point. Di laut dalam di utara atlantik dan Perairan tengah Antartika adalah dua contoh dari jenis massa air. Massa air lainnya menampilkan variasi keanekaragamannya dari kedalaman dan ditampilkan di kurva TS-diagram. Contoh yang paling diketahui adalah jenis massa air termoklin yang permanent yaitu Perairan Tengah.


Gabungan temperatur dan salinitas diidentifikasi sebagai titik massa air atau kurva dikenal sebagai jenis sumber air. Pada teori massa air, sebuah jenis air adalah sebuah poin dalam TS-diagram. Air sebagai koresponden suhu dan salinitas bisa ada atau tidak ada. Jenis sumber air adalah poin TS yang menampilkan keberadaan massa air terbentuk di suatu wilayah. Karena mereka berasosiasi dengan massa air yang nyata dan dapat lebih sulit untuk melihat, dan tidak perlu untuk ditampilkan keberadaan volume air.


lanjutan

TS diagram dan Massa Air

Pada oseanografi laut dalam, sebuah massa air biasanya didefinisikan sebagai sebuah air dengan sejarah bentuk umumnya. Berdasarkan pengamatan bahwa air mengalami pembaharuan di laut dalam adalah hasil dari formasi massa air yang berhubungan dengan atmosfir, menyebar dari daerah pembentukan tanpa atmosfir, dan hilang melalui pencampuran dengan massa air lain. Selama massa penyebaran dan pencampuran, massa air bisa diikuti dan tercampur dengan sejumalah massa air, dengan analisa distribusi temperatur dan salinitas. Ide dari massa air sebagai sekumpulan air menyatakan bahwa massa air mengisi volume di samudra. Ini tidak seharusnya dimengerti untuk menguraikan skala sole oleh sebagian samudra. Skala sole adalah saat dimana massa air membentuk wilayah, dimana massa air hanya terbentuk secara lokal di masa mendatang.

Alat dasar untuk klasifikasi dan analisis massa air adalah T-S diagram (diagram temperatur dan salinitas) dimana dua alat konservativ diplotkan saling berlawanan. Massa air yang homogen adalah massa air dengan salinitas dan temperatur yang seragam, terlihat dalam TS diagram sebagai sebuah point. Di laut dalam di utara atlantik dan Perairan tengah Antartika adalah dua contoh dari jenis massa air. Massa air lainnya menampilkan variasi keanekaragamannya dari kedalaman dan ditampilkan di kurva TS-diagram. Contoh yang paling diketahui adalah jenis massa air termoklin yang permanent yaitu Perairan Tengah.


Gabungan temperatur dan salinitas diidentifikasi sebagai titik massa air atau kurva dikenal sebagai jenis sumber air. Pada teori massa air, sebuah jenis air adalah sebuah poin dalam TS-diagram. Air sebagai koresponden suhu dan salinitas bisa ada atau tidak ada. Jenis sumber air adalah poin TS yang menampilkan keberadaan massa air terbentuk di suatu wilayah. Karena mereka berasosiasi dengan massa air yang nyata dan dapat lebih sulit untuk melihat, dan tidak perlu untuk ditampilkan keberadaan volume air.